As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
2. Musa ibn Ja‘far al-Kadhim * 10 november 745 † 4 september 799
Van Rodovid NL
CLAN: verzamelnaam voor 1 familie met diverse achternamen | Al Husaini |
geslacht | man |
Volledige naam bij geboorte | 2. Musa ibn Ja‘far al-Kadhim |
Ouders
♂ Ja'afar As-Sodiq [Al Husaini] * 20 april 702 † 4 december 765 | |
Wiki-pagina | wikipedia:Musa al-Kadhim |
Gebeurtenissen
10 november 745 geboorte: Abwa, Medina, Arabia
geboorte van kind: ♂ 1. Ali Ridha [Al Husaini] † 818
geboorte van kind: ♂ 4. Muhammad al-'Abid [Al Husaini]
geboorte van kind: ♀ 5. Fatimah al-Ma'sumah [Al Husaini]
geboorte van kind: ♂ 3. 'Ala'uddin Husain [Al Husaini]
geboorte van kind: ♂ 2. Ahmad bin Musa [Al Husaini]
Huwelijk: ♀ Ummie Hamida [?]
765 - 799 titel: Shi'a Imam, 7th
11 januari 766 geboorte van kind: Medina, ♂ Алі ібн Муса ар-Ріда Хусейні [Хусейні] * 11 januari 766 † 5 september 818
4 september 799 overlijden: Baghdad, Abbasid Empire
Notities
Catatan umum:
AlHabib Musa Al-Kadhim lahir 128H. Beliau meninggal tahun 183H di Utara Bagdad, Irak, pada usia 55 tahun, dan makamnya terletak di utara Bagdad. Dia dipanggil Al Kadhim, dan Kadhim dalam bahasa Arab berarti orang yang menyembunyikan dan menekan amarahnya. Seorang ulama terkemuka dan sangat rendah hati, Imam Musa Al-Kadhim memiliki kualitas ilahi dalam menyembunyikan amarahnya. Kerajaan Abbasiyah sangat prihatin dengan meningkatnya pengaruh dan popularitasnya, dan kemudian mereka memenjarakannya seumur hidupnya. Beliau mempunyai 30 orang anak, dan yang paling terkemuka diantara mereka adalah Ahmad dan Ali Ridha, Dia memiliki 19 putra dan 18 putri. Putranya yang paling terkenal adalah penggantinya, Imam Ali Ar-Ridha (a.s.) dan putrinya yang paling terkenal adalah Fatima Kubra yang dikenal sebagai Masuma Qum yang dimakamkan di Qum. Judul-judulnya (Ini digunakan untuk menghindari penggunaan nama Imam karena penyebutan nama Imam akan mengakibatkan penangkapan, penyiksaan, pelecehan dan/atau kematian.) -Babul Hawaaij (Pintu pemenuhan kebutuhan). Bahkan setelah kematiannya, kebutuhannya terpenuhi dan tidak kembali dengan tangan hampa dari tempat sucinya (Mintalah terutama kesembuhan penyakit fisik, terutama mata). -Kadhim (Orang yang menelan amarahnya). Imam Musa (a.s.) hidup di era ketika para penguasa adalah yang paling kejam. Kebencian mereka terhadap Ahlul Bayt dan para pengikutnya sangat kuat. Pengikut Imam terus-menerus diganggu dan disiksa. 19 tahun terakhir hidupnya dihabiskan di penjara. Terlepas dari semua kesulitan ini, dia selalu bersabar menghabiskan sepanjang malam dalam beribadah kepada Allah. Karakternya bahkan membuat sipir penjara tertarik padanya. Ibunya: Ummie Hamidah adalah seorang budak perempuan yang dibawa ke Madinah dan dibeli oleh Imam ke-5 untuk putranya seharga 17 dirham. Hal pertama yang beliau katakan padanya adalah : "Kamu adalah Hamidah (yang terpuji) di dunia dan Mahmuda (yang terpuji) di akhirat". Ketika para wanita Madinah biasa datang ke AlHabib untuk menanyakan masail, beliau biasa mengirimkannya kepada Ummi Hamidah sambil berkata: “Jawabannya adalah yang saya berikan”. Imam Musa Al-Kadhim (a.s.) lahir di Abwa (tempat antara Mekah dan Madinah). Di sinilah Hababah Aminah (ibu Nabi Muhammad (S.A.W.)) dimakamkan. Imam lahir ketika orang tuanya kembali dari Mekah. Begitu dia lahir dia membaca Kalima Sajada.
Bronnen
van de grootouders tot en met de kleinkinderen
titel: -, Nizari Imam, 6th
titel: -, Tayibi Imam, 7th
overlijden: 775?, Al-Salamiyah, Syria
overlijden: 26 mei 818, Tus, Iran